sinabUNG


Oleh : Taring

Apa kabar bUNG?
Semoga kalian selalu terlindUNG
Oleh Tuhan Yang Maha AgUNG
Teringat kenangan mendaki gunUNG
Di tanah karo tingginya membumbUNG
Kita memang generasi yang beruntUNG
Karena sampai kini erupsinya terus bersambUNG

Dari medan kita duduk di atas bus sekelas sinabUNG
Beratapkan awan dan langit langsUNG
Sesekali terpal menjadi selubUNG
Meskipun hanya melihat polisi yang sedang mematUNG
Setelah lewat baru terpal kita gulUNG
Karena persembunyian telah rampUNG
Bila kami tak masuk kedalam untuk bergabUNG
Justru pak supir menjadi untUNG

Lalu kita naik angkot melewati beberap kampUNG
Terhampar kebun kol, cabai, bawang, hingga jagUNG
Penuhnya angkot membuat sebagian kita menggantUNG
Dua orang beridiri di belakang angkot bagian ujUNG
Yang di atas angkot mersa seperti di atas panggUNG
Seketika hujan turun dari awan yang mendUNG
Mau tidak mau kemeriahan harus terus berlangsUNG
Di balik terpal kami asyik bergidik meraUNG
Meski di dalam sudah berkurang orang yang di tampUNG
Kami sudah merasa tanggUNG
Ketika diturunkan kami mulai merogoh kantUNG

Saat santai kami mulai mencari warUNG
Yang masih sedia menerima pengunjUNG
Selain untuk menuruti lambUNG
Juga mencari yang dapat mengeluarkan asap dari hidUNG

Sepanjang malam kami bersenandUNG
Setelah itu kami siap untuk bertarUNG
Tujuh jam lamanya waktu terhitUNG
Menapaki keterjalan sang punggUNG
Sesekali terdengar kicauan burUNG
Ketika kaki mulai linglUNG
Kita duduk sejenak tanpa termenUNG
Dan meminum air yang telah ditampUNG


Batam, 12 April 2020, 00.30 WIB


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendakian Gunung Pusuk Buhit

PMR Madya dan Wira Sekolah Kallista Mengikuti Pelantikan PMR Se-Kota Batam Tahun 2017

Penyampai Pesan Kematian