Medan


Oleh : Taring

Disini aku dilahirkan
Disini aku dibesarkan
Dari tahun sembilanpuluhan
Hingga musim sering kebanjiran
Dari masih bocah ingusan
Hingga aku mengenal kasmaran
Dari zaman masih surat- suratan
Hingga orang ramai vidiocallan

Dari duapuluh satu kecamatan
Tak ada satupun yang terlewatkan
Seluruhnya sudah aku jejakkan
Memanjang dari utara hingga selatan
Mulai dari medan belawan
Hingga ke medan tuntungan
Kata ayah jangan memalukan
Bila ada yang bertanya nama jalan
Orang asli harus kaya wawasan

TK ku disini aku habiskan
SD ku disini aku tuntaskan
SMP ku disini aku selesaikan
SMA ku disini aku tamatkan
Kuliahku di universitas negeri medan
Bekerja disini hanya dua belas bulan

Begitu banyak terukir kenangan
Berenang di sungai deli yang kekuningan
Mengayuh sepeda tanpa arah tujuan
Berjalan kaki ke pasar berayan
Mencuri mangga yang ramai bergantungan
Dikejar anjing sampai ngos-ngosan
Di kala malam main sembunyi - sembunyian
Teramat panjang untuk diuraikan

Aku rindu beragam makanan
Dari jengkol yang omak sajikan
Ikan teri sambal dan berbgai campuran
Daun ubi tumbuk pakai belacan
Hingga sayur genjer yang omak buatkan
Masakan omak yang penuh kelezatan
Asin dan pedas ciri khas tapanuli selatan

Pulang kampung tidak akan kulakukan
Karena aku tinggal di perkotaan
Bila lebaran ini mudikku tidak kesampaian
Ku mohon janganlah disalahkan
Semua ini bukanlah satu keinginan
Melainkan pemerintah punya kebijakan
Katanya demi alasan kesehatan
Agar corona tidak semakin bertebaran
Agar kita tidak saling menularkan
Selama masih ada kesempatan
Terus saja kita doakan
Agar pandemi ini tidak berkelanjutan

Batam, 28 April 2020, 00.48 WIB


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendakian Gunung Pusuk Buhit

PMR Madya dan Wira Sekolah Kallista Mengikuti Pelantikan PMR Se-Kota Batam Tahun 2017

Penyampai Pesan Kematian