Tentang Cogan

Oleh : Hakim Syah Reza Lubis, S.Pd
Duplikat Cogan di Dataran Engku Putri, Batam, 7.33 WIB, 8 April 2018. Foto oleh Fandi.


            Cogan adalah salah satu regalia atau kebesaran dari sekumpulan besar regalia milik kerajaan Johor – Riau – Lingga dan Pahang yang kemudian diwariskan oleh kerajaan Riau Lingga. Duplikat ini dibuat berdasarkan aslinya yang kini menjadi bagian dari koleksi Museum Nasional di Jakarta dengan nomor inventaris E12. Cogan adalah salah satu regalia yang penting dalam kerajaan Johor – Riau – Lingga dan Pahang dalam setiap penabalan seorang Sultan. Pada masa lalu regalia ini disimpan oleh Engku Putri Hamidah Permaisuri Sultan Mahmud di Pulau Penyengat. Pentingnya kedudukan Cogan sebagai simbol legitimasi antara lain terlihat dalam peristiwa Pereburan Tahta Tengku Husin yang dibela Inggris dan Tengku Abdul Rahman yang didukung Belanda pada tahun 1819 – 1822. Kedudukan sebagai salah satu simbol legitimasi seorang Sultan telah mendorong pihak Belanda merebutnya dari tangan Engku Putri Hamidah pada bulan oktober 1822.

            Dalam wujud aslinya Cogan Kerajaan Johor-Riau-Lingga dan Pahang terbuat dari perpaduan emas dan perak yang bertahtakan Permata Mirah. Bagian utamanya adalah lempengan emas menyerupai daun sirih yang dihiasi inskripsi dalam bahasa melayu menggunakan huruf Arab Melayu yang isinya sebagai berikut:

Hu Hu Bismillah al-rahman al-rahim bahwe inilah raje yang keturunan dari Bukit Siguntang asalnye daripade Baginda Sri Sultan Iskandar Zulkarnain iyelah Raje yang adil lagi berdaulat yang mempunyai tahte kerajaan serte kebesaran dan kemuliaan kepade segale negeri yang di dalam daerah tanah melayu dengan Kurnie Tuhan Rabbu’arsil’azhim atasnye dan dikekalkan Allah Subhanau Wata’ala di atas tahte kerajaannye ditambahi Allah pangkatnye yang kesabaran serte darjatnye yang kemuliaan di dalam daulat sa’adati’alallah wama khalidhallah malikahu wasultanahu wa – abda’adlahu wa – ihsanahu bijat an – nabayi­­ syaid almursalin wa - lula alihi wasahbihi ajma'in amin - amin ­­­­allahumma amin tamat.­­­­­­­

            Setelah penghapusan Kerajaan Riau Lingga, Cogan bersama sejumlah alat kebesaran lainnya “disita” oleh Pemerintah Hindia Belanda dan kemudian dikirim ke Batavia (Jakarta) untuk disimpan pada museum Bataviaasch Genootschap berdasarka­­­n besluit ­­­Pemerintah Hindia­­­­­­ Belanda No. 08 tanggal 11 Desember 1913. Koleksi Museum Bataviaasch Genootschap inilah yang dimuseumkan menjadi koleksi Museum Nasional.

Sumber: Penjelasan duplikat cogan di Dataran Engku Putri, Batam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pendakian Gunung Pusuk Buhit

PMR Madya dan Wira Sekolah Kallista Mengikuti Pelantikan PMR Se-Kota Batam Tahun 2017

Penyampai Pesan Kematian