Imahagi Peduli Sinabung
Hari ini merupakan pertama kalinya aku bersama
anggota Imahagi (Ikatan Mahasiswa Geografi Indonesia) Komisariat Unimed
(Universitas Negeri Medan) melakukan aksi dana untuk pengungsi korban erupsi
Gunung Sinabung. Sebelumnya aku sudah melakukan aksi dana, tapi dengan para
anggota Lapan (Laskar Pencinta Alam Nusantara) yang anggotanya merupakan
siswa-siswaku ketika menjalani masa PPL (Program Pengalaman Lapangan) di SMA
Nusantara, Lubuk Pakam.
Harap maklum bila kami
telat melangsungkan aksi dana, karena masih suasana liburan semester sehingga
banyak mahasiswa yang pulang ke daerah asalnya. Langkah kami tidak terhenti,
lantas kami mengerahkan beberapa mahasiswa yang sedang berada di Medan.
Hal yang membuat kami malu
ialah ketika kami mengetahui Imahagi dari beberapa komisariat dan kota seperti;
Universitas Gajah Mada (UGM) dari Jogjakarta, Uhamka dari Jakarta, dan Unsyiah dari Banda
Aceh sudah menghubungi kami untuk memberikan sumbangan yang telah mereka kumpulkan
dan menanyakan keterangan lebih lanjut mengenai kondisi korban pengungsi serta
status Gunung Sinabung terkini.
Sabtu, 25 Januari 2014,
merupakan hari pertama kami melakukan Aksi dana. Saat ini ada lima orang
mahasiswa geografi yang berpartisipasi dalam kegiatan tersebut; Aku, Beri, dan Miska
yang merupakan perwakilan dari angkatan 2010, serta Yogi dan Wahyu yang
merupakan angkatan 2011.
Sejak sore kami
melakukan aksi dana di persimpangan Jalan Guru Patimpus dan jalan Haji Adam Malik. Sebahagian
mahasiswa melakukan aksi dana dengan menyuguhkan kotak-kotak pengumpul donasi
kepada para pengguna jalan, sedangkan aku dan Beri melangsungkan aksi dana
sembari mengamen di angkutan umum.
Hingga malam kami
masih melanjutkan aksi dana sambil mengamen, kami melanjutkan kegiatan tersebut
di kafe-kafe yang ada di sepanjang Jalan Jendral Gatot Subroto. Acara ini dapat
terwujud karena Miska menyampaikan gagasanku ke Beri terkait aksi dana
tersebut, saat itu aku sudah tidak sabar untuk melangsungkan aksi dana dengan
turun ke jalan.
Aku, Beri, dan Zali di Jalan Guru Patimpus. |
Yogi, Wahyu, aku, dan Beri di depan Bundaran Adipura Medan |
Aku dan Beri saat mengamen di angkot. |
yahhhh, jadi rindu masa dimana pantimpus jadi saksi anak anak menjadi tau nilai sosial, terimakasih guru sekaligus abang terhebat kami
BalasHapusAbang juga bersyukur punya siswa sperti kalian yang mau diajak bakti sosial, ke alam bebas, smoga pengalaman yg pernah kita ciptakan bermanfaat untuk kita dan orang di sekitar kita
Hapus