Backpackeran ke TWA Tinggi Raja

-
Oleh:
Hakim Syah Reza Lubis Lubis
(Mahasiswa Semester 6 Jurusan Pendidikan Geografi Unimed)

Miska dan aku saat naik bus intra dari medan amplas menuju tebing (simpang dolok)
 
miska dan aku mempersilahkan rombongan kerbau lewat lebih dulu.

singgah di penambangan pasir bersama pickup yang sedang kami tumpangi.
istirahat di dekat kebun kelapa sawit setelah lelah berjalan.
numpang pickup agar bisa sampai ke bukit karst tinggi raja.

tebing karst yang mengalirkan air panas di TWA Tinggi Raja.
 
miska dan ria saat jalan kaki sambil menunggu pickup untuk ditumpangi.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mengapa Ideologi Pancasila tidak bisa dikatakan aman dari berbagai macam ancaman dalam pengimplementasian nilai-nilanya di masyarakat?

-
Mari kita lihat jawaban siswa-siswi kelas XI SMA Kallista berikut... “karena idelogi Pancasila mempunyai sifat memaksa rakyat Indonesia untuk bersatu melalui nilai – nilai persatuan dan kesatuan, tetapi pada pengimplementasiannyab sebagian kecil rakyat tidak mau untuk bersatu dan hanya memilih golongannya, sehingga ideologi Pancasila belum bisa dikatakan aman dari berbagai ancaman, seperti adanya Gerakan Aceh Merdeka dan Operasi Papua Merdeka” (Jassisca Fiorentine, XI IPA) “karena di seluruh dunia terdapat perbedaan ideologi, sehingga masyarakat dipengaruhi oleh perbedaan yang menjadikannya sebuah acaman. Pancasila bersifat memaksa masyarakat untuk tetap bersatu, namun masih banyak masyarakat yang menolak untuk tetap bersatu, hal tersebut tentunya akan menjadi ancaman yang dirasakan oleh masyarakat Indonesia” (Aviany Santi, XI IPS) “karena Indonesia dibentuk dari kemajemukan rakyatnya, sehingga masyarakat Indonesia rentan terhadap ancaman dari pihak-pihak tertentu yan...
Baca selengkapnya

sinabUNG

-
Gambar
Oleh : Taring Apa kabar bUNG? Semoga kalian selalu terlindUNG Oleh Tuhan Yang Maha AgUNG Teringat kenangan mendaki gunUNG Di tanah karo tingginya membumbUNG Kita memang generasi yang beruntUNG Karena sampai kini erupsinya terus bersambUNG Dari medan kita duduk di atas bus sekelas sinabUNG Beratapkan awan dan langit langsUNG Sesekali terpal menjadi selubUNG Meskipun hanya melihat polisi yang sedang mematUNG Setelah lewat baru terpal kita gulUNG Karena persembunyian telah rampUNG Bila kami tak masuk kedalam untuk bergabUNG Justru pak supir menjadi untUNG Lalu kita naik angkot melewati beberap kampUNG Terhampar kebun kol, cabai, bawang, hingga jagUNG Penuhnya angkot membuat sebagian kita menggantUNG Dua orang beridiri di belakang angkot bagian ujUNG Yang di atas angkot mersa seperti di atas panggUNG Seketika hujan turun dari awan yang mendUNG Mau tidak mau kemeriahan harus terus berlangsUNG Di balik terpal kami asyik bergidik meraUNG...
Baca selengkapnya
-
Gambar
Halimun Salak Oleh : Hakim Syah Reza Lubis Aku telah terjebak! Bahkan terperangkap dalam pandangan Oleh kepungan punggung rimba dan jajaran tangga-tangga hijau Segala arah telah mereka kuasai Kemana lagi harus menatap? Masih ada! Ke atas kanvas biru Tempat awan melukiskan ceritanya Wadah kabut merayap dalam kekalutan Aku telah dirasuki! Bahkan dirayu dalam penciuman Oleh nya..... yang menghembuskan aroma kesejukan yang ada namun tiada yang selalu datang sembunyi-sembunyi yang selalu pergi tanpa permisi yang tidak hilang asa..... memutar kincir angin di sana-sini dan mengajak pepohonan lincah menari Aku telah terhanyut! Bahkan terbuai dalam pendengaran Oleh mereka..... Yang dianugerahkan sepasang sayap Yang mengudara seumur hayat Yang terus bernyanyi sepanjang hari Dari mulai hulu hingga hilir cahaya Aku telah terpikat! Bahkan terpana di dalam rasa Oleh kakinya...... Yang tak kunjung kering Yang setia mengalirkan...
Baca selengkapnya