Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

Perkenalan dengan Tan Malaka

Gambar
Oleh : Hakim Syah Reza Lubis Kaos bergambarkan Tan Malaka (foto by Gilang) "TAN MALAKA" , aku tidak pernah mendengar dan melihat namamu selama belajar sejarah di bangku sekolah. Orang pertama yang menghantarkan namamu ke telingaku adalah IBU, namun beliau tidak bercerita banyak tentang dirimu, awalnya aku mengira bahwa kau adalah bagian dari keturunan raja-raja melayu di semenanjung malaka.  Saat masih mengeyam pendidikan di Jurusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Medan, aku memiliki teman sekelas yang sering mengutip kata-katamu, namanya Beri Waldayan Sebayang, dari semua teman sekelas sepertinya hanya dia yang tahu banyak tentang dirimu.  Tanpa sengaja aku juga pernah mengikuti diskusi tentang dirimu bersama kelompok pecinta dirimu di sebuah warung kopi yang tidak jauh dari lingkungan kampus, awalnya aku heran kenapa mereka harus mendiskusikan dirimu, hingga akhirnya aku tahu bahwa kau adalah salah satu tokoh pejuang bangsa, bahkan kau pernah ke deli...

TIDUR SAMBIL TERTAWA

Oleh : Hakim Syah Reza Lubis, S. Pd Ada cerita unik pagi ini, kenapa aku bilang unik? Sebab ketika bangun tidur istriku bertanya kepadaku             “kenapa tadi tidurnya tertawa?”             “tadi itu mimpi nya lucu” jawabku kepada istriku.             Aku sadar kalau aku tertawa saat tertidur, dan tawaku begitu menggelitik, aku masih membayangkan betapa semangatnya aku saat sedang tertawa tadi, aku tertawa sambil memukul-mukul lantai, namun aku lupa apa yang ku tertawakan dalam mimpi. Aku coba terus mengingatnya tapi aku belum bisa menghadirkannya dalam ingatanku, tapi aku sedikit ingat tempat yang aku lalui dalam mimpi tersebut, di dalam mimpi aku sedang berjalan melewati komplek koilham, salah satu komple di dekat rumah, komplek tersebut sering aku lewati selama 9 tahun, sebab komplek tersebut merupakan jal...

FROM ZERO TO ZERO - Di Kota Rambutan

Gambar
Oleh : Hakim Syah Reza Lubis numpang pickup dari simpang sei sikambing ke simpang kampung lalang, 16 Desember 2013. Kami melewati gerbang Kota Binjai yang di kanan dan kirinya terdapat replika buah rambutan yang cukup besar, kira-kira satu buah rambutannya seukuran dengan kepala manusia dewasa, hal tersebut mempertegas selogan Binjai Kota Rambutan, sejak SD aku sudah mendengar istilah tersebut, dijuluki kota rambutan sebab di Binjai masih banyak pohon rambutan, yang bila sudah musimnya kita akan melihat pedagang rambutan menghiasi jalan-jalan di Kota Binjai, selain itu rambutan dari Binjai juga di ekspor ke Kota Medan. Suasana malam hari di jalan Medan-Binjai tidak sepadat di pagi hari ataupun sore hari, hal tersebut membuat kami tiba di Kota Binjai setelah 30 menit melakukan perjalanan. Kami turun di depan di depan Ramayana. Kalau sebelumnya kami membayar angkot dengan uang pribadi, namun setelah mendapatkan uang hasil ngamen, kami memperdayakan uang tersebut sebagai alat ...

FROM ZERO TO ZERO - Di Batas Kota Medan

Gambar
Oleh : Hakim Syah Reza Lubis numpang pickup dari simpang sei sikambing ke simpang kampung lalang, 16 Desember 2013.             Menjelang magrib kami tiba di Simpang Kampung lalang, lalu kami turun dari pickup dan menghampiri pak supir.             “makasi banyak ya pak...” ucap kami bersamaan.             “yoo... sama-sama dek” jawab bapak tersebut. Kami menepi sejenak dari badan jalan. kami tidak ngamen lagi disni. Kami lebih memilih mencari tempat untuk berdiam sejenak selama suasana maghrib berlangsung. Tiba-tiba pikiran tertuju ke Meilinda yang disapa dengan indah, sebab rumahnya dekat dari sini, dibelakang Pasar Kampung lalang.             “bro... kita singgah bentar ya kerumah kenalanku di belakang Pasar Kampung Lalang” ucapku kepada Fuad. ...