Menyelami Bumi Manusia
Oleh : hakim syah reza lubis
Rupamu tak terlukis di mataku
Meski kita dalam irisan zaman
Kita menyaksikan kelahairan reformasi
Di kala aku belum paham reformasi
Kita pernah hidup ditahun yang sama
Ku menjemput masa remaja
Kau direnggut masa tua
Namamu belum mampir di telinga
Siapa aku saat itu?
Siapa kau saat itu?
Dimana aku kala itu?
Dimana kau kala itu?
Kau pergi dari bumi manusia
Menyisakan lembaran "bumi manusia"
Menghanyutkan pembaca ke masa silam
Cerita negeri masih terbungkus kelam
Kau pergi meninggalkan warisan
Mewariskan kenakalan berpikir
Mewariskan kekirian berpihak
Mewariskan ketajaman kata-kata
Semakin jauh masamu berlalu
Semakin aku mengenalmu
Semakin kau takkan terbenam
Tahukah kau ada di layar lebar?
Aku memulainya dari "bumi manusia"
Bukan sekedar tontonan pemikir ringan
menyelami lautan karyamu
mempertemukan kita dalam satu pemikiran
Batam, 7 februari 2020, untuk almarhum Pramoedya Ananta Toer yang dilahirkan 6 februari 1925.
Rupamu tak terlukis di mataku
Meski kita dalam irisan zaman
Kita menyaksikan kelahairan reformasi
Di kala aku belum paham reformasi
Kita pernah hidup ditahun yang sama
Ku menjemput masa remaja
Kau direnggut masa tua
Namamu belum mampir di telinga
Siapa aku saat itu?
Siapa kau saat itu?
Dimana aku kala itu?
Dimana kau kala itu?
Kau pergi dari bumi manusia
Menyisakan lembaran "bumi manusia"
Menghanyutkan pembaca ke masa silam
Cerita negeri masih terbungkus kelam
Kau pergi meninggalkan warisan
Mewariskan kenakalan berpikir
Mewariskan kekirian berpihak
Mewariskan ketajaman kata-kata
Semakin jauh masamu berlalu
Semakin aku mengenalmu
Semakin kau takkan terbenam
Tahukah kau ada di layar lebar?
Aku memulainya dari "bumi manusia"
Bukan sekedar tontonan pemikir ringan
menyelami lautan karyamu
mempertemukan kita dalam satu pemikiran
Batam, 7 februari 2020, untuk almarhum Pramoedya Ananta Toer yang dilahirkan 6 februari 1925.
Komentar
Posting Komentar