TITIK TERANG

Oleh : taring Ke bali ... Lalu pulang Datang kepadaku Membawa sebungkus kopi Ingat akan ku ... Satu dari pengajarmu Pecinta hitamnya kopi Penikmat hangtanya kopi Ke jambi ... Lalu pulang Datang kepadamu Membawa sebungkus kopi Ingat akan mu ... Satu dari siswaku Pecinta hitamnya kopi Penikmat hangatnya kopi Batam, 17 februari 2020

Oleh : hakim syah reza lubis Rupamu tak terlukis di mataku Meski kita dalam irisan zaman Kita menyaksikan kelahairan reformasi Di kala aku belum paham reformasi Kita pernah hidup ditahun yang sama Ku menjemput masa remaja Kau direnggut masa tua Namamu belum mampir di telinga Siapa aku saat itu? Siapa kau saat itu? Dimana aku kala itu? Dimana kau kala itu? Kau pergi dari bumi manusia Menyisakan lembaran "bumi manusia" Menghanyutkan pembaca ke masa silam Cerita negeri masih terbungkus kelam Kau pergi meninggalkan warisan Mewariskan kenakalan berpikir Mewariskan kekirian berpihak Mewariskan ketajaman kata-kata Semakin jauh masamu berlalu Semakin aku mengenalmu Semakin kau takkan terbenam Tahukah kau ada di layar lebar? Aku memulainya dari "bumi manusia" Bukan sekedar tontonan pemikir ringan menyelami lautan karyamu mempertemukan kita dalam satu pemikiran Batam, 7 februari 2020, untuk almarhum Pramoedya Ananta Toer yang dilahirka...

Oleh : hakim syah reza lubis BH oh BH Muda hingga tua mengenakannya Tersedia berbagai nomor Dari yang ganjil hingga yang genap BH oh BH mini bahkan jumbo memakainya Tersedia berbagai ukuran Dari yang kecil hingga yang besar BH oh BH Depan dan belakang tampak mata Tersedia berbagai warna Dari yang hitam hingga yang merah BH oh BH Di desa maupun kota orang memesannya Terbuat dari berbagai bahan Dari yang biasa hingga luar biasa BH oh BH Dingin dan panas tetap dipasang Tersedia dari berbagai kelas Dari kelas bawah hingga kelas atas BH oh BH Membukanya akan menjadi bahaya Ada pemangsa dimana-mana Matanya liar menatap buas BH oh BH Merekatnya dengan erat Agar tak kendur saat bepergian Agar tak lepas saat terguncang BH oh BH Disini wajib menunjukkannya Tak ada yang menutupi keberadaannya Karena BH sebagai identitas Jambi, 2 februari 2020

Oleh : hakim syah reza lubis Ashar telah kita tunaikan Tunduk sujud di atas lantai hunian Doakan aku dalam lindungaan Kepada Nya mari kita panjatkan roda bergulir menuju hang nadim Waktu bersama semakin minim Suasana mulai semakin intim Tak ada alasan untuk menjadi jaim Aku kan pergi dari batam Dikala senja mulai terbenam Maaf kau sendiri melahap malam meski resah masih terpendam Kita berpisah di depan lobi Ragaku segera bergegas ke jambi Bukan untuk sekedar hobi Namun bukan tanpa alibi Ku ucapkan assalamu'alaikum Tak lupa dahimu ku beri cium Ku lihat kau mulai tersenyum Meski sedang di tempat umum Di udara, 31 januari 2020.